Wednesday, January 31, 2007

Aksi PP 37 Tahun 2006

Kembali ke aksi....
Kembali Ke Laptopppp........

Hehehe...Kemarin gw aksi lagi. Aksi "Tolak PP 37/2006".
Seperti yang kawan-kawan sudah ketahui lewat berita-berita di koran, tv, radio, ataupun hanya dari mulut ke mulut, PP 37/2006 ini mengatur tentang tunjangan komunikasi intensif kepada para pimpinan dan anggota DPRD di seluruh provinsi di Indonesia. Dilihat dari tujuannya saja, hal ini sudah bisa dianggap pada pemborosan terbuka. Kenapa "Pemborosan" ? Karena hal ini tidak mencerminkan adanya sikap hidup sederhana dari setiap anggota DPRD yang seharusnya bisa mensejahterakan rakyat yang dulu telah memilihnya. Memang keluarnya PP ini akibat dari rongrongan anggota dewan yang terus-terusan secara intensif meminta gajinya dinaikkan. "Gaji kita di bawah standar, coba lihat wakil rakyat di negri lain!", kata mereka. Nggak punya otak apa ya mereka, nggak pernah lihat ke bawah ya? coba lihat dulu dong di bawahnya, apakah gaji rakyat kita sudah standar?

Selain pemborosan, PP ini juga bisa membuka peluang untuk tindak korupsi. Korupsi tersistem namanya. Hal yang mengakibatkan itu adalah adanya pasal kontroversial yaitu pasal 14 d, dimana disitu tercantumkan adanya pemberian tunjangan rapel kepada anggota Dewan. Dimana karena pasal ini, para anggota dewan mendapatkan uang tunjangan dari bulan januari 2006 sampai bulan desember 2006, padahal PP ini baru disahkan pada bulan November. Dari sinilah kecacatan hukum pada PP ini terlihat. Korupsi tersistem. PP yang merampok uang rakyat.

Kembali ke cerita...
Tadinya gw nggak kepikiran untuk ikut aksi ini. Tapi karena stock DVD di rumah lagi abis, dan gw nggak ada kegiatan, dan lagi gw sudah janji sama Ilman, maka dengan yakin gw langkahkan kaki ini ke kampus. Berangkat dari rumah jam 08.30, gw sampe di kampus tepat jam 09.00, tapi entah kenapa belum ada alis mata yang nampak di tempat yang sudah dijanjikan. akibatnya ya gw nge-net dulu sebentar.

Dari Fasilkom sendiri, gw ditemani oleh oarang-orang terpilih antara lain Arief'06, Dhiemas'06, kamal'05, Ilman'05. Berangkat dengan tiga bus, kita langsung bergegas menuju DPRD DKI jakarta. Di sana kita nggak lama, hal ini dikarenakan anggota DPRD yang tidak menerima kedatangan kita, padahal ketua DPRD DKI Jakarta sudah berjanji untuk bertemu dengan rombongan kami. Lalu kita bergegas longmarch ke Istana Negara. Di sana kita kembali berorasi dan menggelar bebrapa aksi teatrikal untuk menggambarkan akibat-akibat dari PP 37.

Huuhh...Fuihhh...
Aksi ini nggak sia-sia...akhirnya PP 37/2006 pun langsung dicabut sementara untuk direvisi. Dan pasal yang kontroversi segera dihapuskan. Dana-dana yang sudah ddikeluarkan pun diharuskan dikembalikan ke pemerintah paling lambat Desember 2007.

Kepada para mahasiswa yang merindukan kemenangan
Kepada rakyat yang kebingungan di persimpangan jalan
Kepada pewaris peradaban yang telah menggoreskan
sebuah catatan kebanggaan di lembar sejarah manusia

Wahai kalian yang rindu kemenangan
Wahai kalian yang turun ke jalan

Demi mempersembahkan jiwa dan raga
Untuk negri tercinta.


Ya...lagu ini terus berkumandang di sana kemarin. Lagu semangat bahwa kami takkan pernah lelah untuk mengontrol dan mengawasi kinerja pemerintah...

Tak pernah rasa rugi menapak jalan ini...
HIdup Mahasiswa!!!
Hidup Rakyat Indonesia

Thursday, January 25, 2007

Besi untuk Gawang

Fuih...udah lama juga ngga nge-BLOG

Dan kali ini gw mau bercerita tentang perjalanan panjang mencari seonggok besi.

Bak seorang pengais besi, gw tertatih-tatih untuk menemukan suatu tempat yang benyak menyediakan atau terdapat besi-besi tua. Kejadian ini diawali oleh pertemuan antara gw dan fuadi dan riyadi. Pertemuan iseng yang di dalamnya terdapat pembahasan iseng mengenai gawang futsal. Yah, salah gw juga si kalau sampai terjadinya pembahasan ke arah situ. Gimana nggak? Dulu gw pernah janjiin mereka buat bikin gawang buat main futsalnya anak FASILKOM.
satu kelemahan gw, Gw tuh gampang obral janji

Pembahasan trus berlanjut, dari mulai yang yang penting sampe gak penting. Pembahasan mulai dari men-desain sebuah gawang, harga gawang, dan konsep gawang. Meskipun gw anggep pembahasan itu terlalu detil, yah gw anggep pembahasan itu gak penting juga. Tapi, ya itu gw? sadar bahwa pembahasan itu penting setelah gw selesaikan perjalanan ini.
Satu kelemahan gw, Gw tuh Sering menganggap remeh sesuatu hal yang dianggap kecil
Sebenernya aneh juga si dengan sikap mereka yang antusias banget buat bikin gawang. Padahal mereka mahasiswa tingkat akhir, tapi masih sempet-sempetnya mikir hal-hal seperti itu, mungkin kalau gw jadi mereka gw pasti males banget mikirin hal ini. Dulu antusias gw juga gede buat ngelakuin hal ini, tapi seiring berjalannya waktu dan terpaan peradaban, antusias juga tak pernah abadi.
Satu Kelemahan gw, Antusias gw gampang menurunnya.
Tapi setelah gw tanya-tanya ternyata mereka jawab gini, "Wah mel, soalnya gw baru ngambil 8 sks buat semester depan, nah 10 sks sisanya gw mau main futsal di balairung aja". Jawaban yang gokil...Apalagi setelah Si Fuadi dengan rela menyumbangkan duit sebesar Rp 200.000. Wah niat banget tuh anak..

Yah akhirnya gw ikut dia pergi ke tukang-tukang las, tukang besi, mungkin sampe banyak banget tempat yang udah dikunjungi. Dan tugas saya di sana ialah sebagai pengumpul kartu nama, mumpung lagi cari KP, kali aja diterima di toko besi, namanya sistem *********** BESI. Dan setelah beberapa tempat yang dikunjungi, akhirnya ketemu satu harga maksimal yang diperlukan untuk membuat gawang yaitu Rp. 700.000 tanpa biaya antar.

Jadi pertanyaannya sekarang, berapa kelemahan gw?

BANNER FREE MEMBER