Friday, July 03, 2009

Ironi nomor satu

Malam itu, tingkahnya menjadi perhatian
dia bukan apa-apa
bukan siapa-siapa, manusia biasa

Pikiranku pun menelusup jauh dalam
jauh dalam, hening sunyi senyap

Dia, yang dengan tingkahnya
sangat sederhana, sangat mudah diremehkan
namun siapa yang bisa mendengar jeritnya

Dia, yang dengan tingkahnya
begitu dalam, begitu mudah menggugah
siapa sangka bermakna

Dia bukan apa-apa, tingkahnya hanyalah sesuap nasi hari esok
gelas aqua jelas bukan yang dicari, hanyalah sesuap nasi hari esok

pikiranku semakin dalam menelusup
jauh dalam, hening sunyi senyap

sementara di sini sering melewatkan gelas aqua
terkapar menggelegar terbunuh waktu
dan bumi telah siap menampungnya