Malam itu, tingkahnya menjadi perhatian
dia bukan apa-apa
bukan siapa-siapa, manusia biasa
Pikiranku pun menelusup jauh dalam
jauh dalam, hening sunyi senyap
Dia, yang dengan tingkahnya
sangat sederhana, sangat mudah diremehkan
namun siapa yang bisa mendengar jeritnya
Dia, yang dengan tingkahnya
begitu dalam, begitu mudah menggugah
siapa sangka bermakna
Dia bukan apa-apa, tingkahnya hanyalah sesuap nasi hari esok
gelas aqua jelas bukan yang dicari, hanyalah sesuap nasi hari esok
pikiranku semakin dalam menelusup
jauh dalam, hening sunyi senyap
sementara di sini sering melewatkan gelas aqua
terkapar menggelegar terbunuh waktu
dan bumi telah siap menampungnya