Saturday, June 02, 2007

Adakah Jalan Menuju Roma? Tujuan Lembaga Kemahasiswaan

Beralih dari fungsi blog yang telah saya tetapkan sebagai media untuk pikiran saya ke arah politik dan semacamnya, kali ini saya sisipkan tentang curahan hati saya mengenai perjalanan lembaga kemahasiswaan saat ini dan tantangan dan rintangan yang akan saya hadapi nanti selama menjabat sebagai ketua di BEM Fasilkom UI.

Your position never gives you the right to command. It only imposes on you the duty of living your life that others can receive your orders without being humiliated.
-Dag Hammarskjöld (1905-1961), Secretary General,United Nations-

BEM saat ini telah menjadi suatu alternative kegiatan bagi mereka yang ingin memberikan waktu, tenaga, pikiran dan harta untuk memenuhi kebutuhan orang lain. Selain alasan utama tersebut, tentunya terjun ke BEM juga memiliki tujuan untuk aktualisasi diri ke arah lebih baik dengan belajar bagaimana caranya berorganisasi.

Bukankah keluarga dan organisasi merupakan alat pembelajaran untuk meningkatkan kualitas hidup sebagai manusia.
-Parlindungan Marpaung-

Suatu lembaga kemahasiswaan dalam hal ini BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) tentunya memiliki tujuan-tujuan mulia, baik itu bagi internal kampus maupun eksternal kampus. BEM diharapkan dapat berperan serta aktif dalam menimbulkan kondisi kebermanfaatan dengan meninjau aspek-aspek kebutuhan seluruh mahasiswa maupun elemen lainnya yang membutuhkan manfaat dari BEM. Tujuan yang sangat mulia ini tentunya diharapkan dapat tercapai dengan peran serta semua mahasiswa yang tergabung dalam BEM itu sendiri dan juga dari semua elemen lainnya yang tidak tergabung dalam BEM karena mereka tahu bahwa BEM ini ada untuk mereka.

Keadaan di lapangan sekarang adalah, BEM dianggap belum mampu dalam memenuhi kebutuhan mahasiswa saat ini. Banyak rasa pesimis yang timbul saat sebuah acara digelar oleh BEM. Rasa ini biasanya timbul akibat pengalaman yang tidak mengenakan pada acara sebelumnya ataupun rasa yang diakibatkan belum mampunya BEM menyentuh semua elemen mahasiswa.

Lalu akan tercapaikah tujuan BEM saat ini? Jika saja banyak dari mahasiswa yang sudah merasa pesimis dengan kegiatan BEM saat ini. Akankah ada jalan menuju Roma? Di tengah kebimbangan dan keputusasaan para elemen yang belum merasakan manfaat dari BEM.

Success is a mindset. It is not a journey, nor the destination.
-Jennie S. Bev-

Yang penting bukanlah perjalanan ke Roma, ataupun Roma itu sendiri. Tapi yang penting adalah keyakinan dan usaha kita untuk bisa sampai ke Roma.
-Franova Herdiyanto- :)

Mungkin masalah ini berawal juga dari kotak-kotak pergaulan yang ada di kampus. Dan akan sangat mungkin jika ada kotak yang sangat diuntungkan dan kotak yang dirugikan. Penyelesaiannya adalah dengan mencoba untuk menyamakan persepsi dari tiap kotak tersebut sehingga kita dapat meminimalisir kotak yang ada. Kotak-kotak pergaulan ini sangat besar dampaknya bagi pencapaian tujuan BEM karena dengan jumlah kotak yang banyak akan mengakibatkan kesulitannya tangan-tangan BEM untuk menjangkau kotak-kotak tersebut. Ya!, mulai sekarang harus meminimalisir kotak yang ada demi tercapainya rasa kekeluargaan di Fasilkom.

Semua itu ada jalan keluarnya. Asalkan kita yakin untuk bisa mencapai tujuan tersebut. Langkah konkritnya adalah kembali mendengarkan apa yang sebetulnya diinginkan semua elemen di kampus dan menjalan fungsi-fungsi BEM secara produktif dan kontinyu. Serta mau menerima kritik dan saran dari semua elemen. Dengan begini, diharapkan BEM benar-benar melakukan sesuatu yang benar-benar menjadi keinginan semua elemen saat ini.

Mimpi akan menjadi kenyataan jika ada usaha yang dilakukan dengan sepenuh hati dan Allah SWT meridhai langkah kita.
-Franova Herdiyanto-

If You think you can or cannot do a thing, You are right
-Henry Ford-

Sekali lagi pasti ada jalan keluar dari semua masalah ini.

Dan Ya'qub berkata: "Hai anak-anakku janganlah kamu (bersama-sama) masuk dari satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlain-lain; namun demikian aku tiada dapat melepaskan kamu barang sedikitpun dari pada (takdir) Allah. Keputusan menetapkan (sesuatu) hanyalah hak Allah; kepada-Nya-lah aku bertawakkal dan hendaklah kepada-Nya saja orang-orang yang bertawakkal berserah diri".
-Al-Qur’an Surat 12 ayat 67-


No comments: