Langit kala itu memerah dan mulai gelap
saat dimana dirimu pertama menyapa
dalam lirihmu kau tampakkan wajahmu
wajah yang pucat karena kelaparan
sungguh biru
kau minta sesuatu dariku
kau minta yang tak kupunya
tak ku kuasai
bahkan tak pernah kuduga dalam setiap hela nafasku; ada kata itu
kau minta nasi goreng
langsung buatanku
tak dapat kutolak
karena kutahu saat itu kau sedang biru
ku mulai mencoba
memadukan setiap lembar referensi
ku bolak-balik buku sakti mandraguna
hanya untuk tahu: bagaimana membuatnya
ku kumpulkan segala materi
ku ramu mereka
dan kubiarkan mereka diam;kosong dan mengembang
kini keinginanmu sudah terpenuhi
sepiring nasi goreng
hanya diriku yang menyukainya
tapi inilah nasi gorengku
detik,menit,jam,hari,minggu,bulan,tahun
terus berubah rasanya
kadang-kadang semakin enak
atau semakin tidak jelas bentuknya
tapi inilah nasi gorengku
Setiap waktu terus kubuka buku sakti mandraguna
kukumpulkan kembali referensi
bahkan kudatangi ahlinya
untuk menambah pengetahuanku
dan kembali kuyakinkan: ini nasi gorengku!
usaha dan doa selalu menyertai
banyak sudah rangkulan tangan teman di pundakku
semoga nasi gorengku semakin enak
untukmu
pedasnya cabe keberanian
harumnya bawang persahabatan
sucinya telur kesederhanaan
manisnya kecap kenangan
kuaduk dengan semangat
kan kusajikan untukmu
nasi goreng cinta
semoga bisa bermanfaat dan bermakna
Saturday, January 26, 2008
Wednesday, January 23, 2008
Anginpun Berbisik [part 1]
Kudengar dibalik senja isyarat-isyarat bergema
kudengar entah suara siapa
melengking melantun doa
kudengar jejak kakimu
ketika engkau tiba-tiba menjelma mantera
terbalut luka mendera
malampun mencari makna;
huruf-huruf diantara bunga
kemudian merangkai kata
bergelantungan bersama embun yang bertahan
pada kelopaknya
ketika gerimis mengetuk pintu menjelang fajar
kudengar anginpun berbisik
hampa mendera di antara kita:
sepi, dan......
(Anginpun berbisik 4 karya Irwan Dwi Kustanto)
Puisi di atas adalah sepenggalan dari buku sajak cinta Anginpun Berbisik yang baru diluncurkan hari ini. Buku ini sendiri adalah hasil dari ciptaan keluarga penyair yang dikepalai oleh Pak Irwan Dwi Kustanto. Uniknya pak Irwan ini adalah seorang tuna netra sejak umur 9 tahun. Beliau bersama keluarganya mulai menciptakan puisi untuk mendukung program seribu buku untuk tuna netra.
Saya sendiri sebenarnya tidak begitu sepenuh hati datang ke peluncuran buku tersebut. Tadinya saya datang karena memenuhi undangan dari kakak-kakak saya dari Mitra Netra yang telah mengadakan acara ini. Dengan perasaan yang tidak enak kalau tidak datang, akhirnya saya yakinkan diri saya untuk pergi ke sana. Lagipula acaranya berkaitan dengan hobby saya juga. Berpuisi.
Sekitar seminggu yang lalu saya dikabari tentang acara ini. Setelah dikabari saya langsung memposting pengumuman acara ini ke SCeLe atau forum di dunia maya, tetapi tidak ada yang berminat untuk hadir. Saya juga telah memasang status tentang pengumuman acara ini, tetapi yang merespon amatlah sedikit. Yah mungkin acara peluncuran buku apalagi buku kumpulan sajak cinta tidak populer di kalangan mahasiswa. Tetapi sekali lagi,karena saya tidak enak kalau tidak datang maka saya putuskan saya akan datang walaupun cuma sendiri. Dan akhirnya saya tidak sendiri, ternyata ada teman yang bisa diajak dari Fasilkom.
Bermodalkan motor saja, dengan uang sepuluh ribu, dan juga bensin yang sudah mulai habis (baca: sekarat) saya langsung berangkat ke Gedung Kesenian Jakarta(GKJ). Saya tidak mengetahui lokasinya. Untung saja ada pak Isro yang bisa menjadi tempat bertanya sehingga saya bisa dengan mudah sampai di lokasi.
Sekitar 40 menit perjalanan ke gedung kesenian Jakarta. Di sana saya berhadapan dengan gedung megah berarsitektur tudor, popular di eropa tahun 1800an. Di sana sudah banyak berjajar mobil-mobil mewah. cepat melintas dalam pikiran saya kalau saya salah tempat. Tetapi tidak. Setelah memarkir motor saya, sayapun langsung masuk ke GKJ, melakukan pendaftaran dan berkeliling melihat GKJ secara lebih teliti.
sungguh ternyata GKJ sarat akan kekayaan budaya. dari mulai budaya lokal sampai budaya interlokal pernah pentas di sana. Gedungnya yang terlihat sangat mewah membantah pikiran saya yang selama ini bahwa gedung ini sudah lama dilupakan dan ditinggalkan. Sungguh bentuk perawatan yang telaten dan dedikasi tinggi pada kebudayaan yang ditunjukkan oleh pengurus GKJ.
di dalamnya saya mulai mencari orang yang saya kenal. Ternyata banyak sekali. Hal ini terjadi karena dulu saya pernah membantu dalam acara National Computer Camp For The Blind. Mba Indah mulai menyapa saya,"eh smile,apa kabar?, mana yang lain?".hehehe, ternyata mba INdah masih ingat saya. Lalu mba Achie, beliau pura2 menawarkan buku kepada saya, tapi akhirnya saya tak tergoda dan dia mulai tertawa dan menyapa saya. "Hai mba Achie,apa kabar? " :)
di dalam auditoriumnya, GKJ tidak kalah dari blitz Megaplex di Plaza Indonesia. Jauh mengalahkan malah. hal ini karena di GKJ sarat akan seni. Tempat yang menyenangkan. Tak pernah puas saya dalam menikmati keindahannya. INgin sekali bertandang lebih sering ke sana. Semoga ada acara menarik lagi di sana.
Acaranya sendiri sangatlah melengkapi keindahan yang saya rasakan. Penampilan dari Rieke diah Pitaloka, Joko Pinurbo, Jodhi Yudono, endah n'ressa, SKOLASTIKA Ansambel, Teater Meldict,Dody, dll sungguh telah menjadikan pentas selama 3 jam itu sebagai satu liburan penuh di semester ini. Tidak menyesal saya datang ke acara ini.
kudengar entah suara siapa
melengking melantun doa
kudengar jejak kakimu
ketika engkau tiba-tiba menjelma mantera
terbalut luka mendera
malampun mencari makna;
huruf-huruf diantara bunga
kemudian merangkai kata
bergelantungan bersama embun yang bertahan
pada kelopaknya
ketika gerimis mengetuk pintu menjelang fajar
kudengar anginpun berbisik
hampa mendera di antara kita:
sepi, dan......
(Anginpun berbisik 4 karya Irwan Dwi Kustanto)
Puisi di atas adalah sepenggalan dari buku sajak cinta Anginpun Berbisik yang baru diluncurkan hari ini. Buku ini sendiri adalah hasil dari ciptaan keluarga penyair yang dikepalai oleh Pak Irwan Dwi Kustanto. Uniknya pak Irwan ini adalah seorang tuna netra sejak umur 9 tahun. Beliau bersama keluarganya mulai menciptakan puisi untuk mendukung program seribu buku untuk tuna netra.
Saya sendiri sebenarnya tidak begitu sepenuh hati datang ke peluncuran buku tersebut. Tadinya saya datang karena memenuhi undangan dari kakak-kakak saya dari Mitra Netra yang telah mengadakan acara ini. Dengan perasaan yang tidak enak kalau tidak datang, akhirnya saya yakinkan diri saya untuk pergi ke sana. Lagipula acaranya berkaitan dengan hobby saya juga. Berpuisi.
Sekitar seminggu yang lalu saya dikabari tentang acara ini. Setelah dikabari saya langsung memposting pengumuman acara ini ke SCeLe atau forum di dunia maya, tetapi tidak ada yang berminat untuk hadir. Saya juga telah memasang status tentang pengumuman acara ini, tetapi yang merespon amatlah sedikit. Yah mungkin acara peluncuran buku apalagi buku kumpulan sajak cinta tidak populer di kalangan mahasiswa. Tetapi sekali lagi,karena saya tidak enak kalau tidak datang maka saya putuskan saya akan datang walaupun cuma sendiri. Dan akhirnya saya tidak sendiri, ternyata ada teman yang bisa diajak dari Fasilkom.
Bermodalkan motor saja, dengan uang sepuluh ribu, dan juga bensin yang sudah mulai habis (baca: sekarat) saya langsung berangkat ke Gedung Kesenian Jakarta(GKJ). Saya tidak mengetahui lokasinya. Untung saja ada pak Isro yang bisa menjadi tempat bertanya sehingga saya bisa dengan mudah sampai di lokasi.
Sekitar 40 menit perjalanan ke gedung kesenian Jakarta. Di sana saya berhadapan dengan gedung megah berarsitektur tudor, popular di eropa tahun 1800an. Di sana sudah banyak berjajar mobil-mobil mewah. cepat melintas dalam pikiran saya kalau saya salah tempat. Tetapi tidak. Setelah memarkir motor saya, sayapun langsung masuk ke GKJ, melakukan pendaftaran dan berkeliling melihat GKJ secara lebih teliti.
sungguh ternyata GKJ sarat akan kekayaan budaya. dari mulai budaya lokal sampai budaya interlokal pernah pentas di sana. Gedungnya yang terlihat sangat mewah membantah pikiran saya yang selama ini bahwa gedung ini sudah lama dilupakan dan ditinggalkan. Sungguh bentuk perawatan yang telaten dan dedikasi tinggi pada kebudayaan yang ditunjukkan oleh pengurus GKJ.
di dalamnya saya mulai mencari orang yang saya kenal. Ternyata banyak sekali. Hal ini terjadi karena dulu saya pernah membantu dalam acara National Computer Camp For The Blind. Mba Indah mulai menyapa saya,"eh smile,apa kabar?, mana yang lain?".hehehe, ternyata mba INdah masih ingat saya. Lalu mba Achie, beliau pura2 menawarkan buku kepada saya, tapi akhirnya saya tak tergoda dan dia mulai tertawa dan menyapa saya. "Hai mba Achie,apa kabar? " :)
di dalam auditoriumnya, GKJ tidak kalah dari blitz Megaplex di Plaza Indonesia. Jauh mengalahkan malah. hal ini karena di GKJ sarat akan seni. Tempat yang menyenangkan. Tak pernah puas saya dalam menikmati keindahannya. INgin sekali bertandang lebih sering ke sana. Semoga ada acara menarik lagi di sana.
Acaranya sendiri sangatlah melengkapi keindahan yang saya rasakan. Penampilan dari Rieke diah Pitaloka, Joko Pinurbo, Jodhi Yudono, endah n'ressa, SKOLASTIKA Ansambel, Teater Meldict,Dody, dll sungguh telah menjadikan pentas selama 3 jam itu sebagai satu liburan penuh di semester ini. Tidak menyesal saya datang ke acara ini.
Monday, January 21, 2008
Tentang Penangguhan Penahanan
Penangguhan penahanan adalah penangguhan tahanan tersangka/terdakwa dari penahanan, tetapi penahanan masih sah dan resmi berlaku. Namun pelaksanaan penahanan dihentikan dengan jalan mengeluarkan tersangka/terdakwa dari tahanan setelah instansi yang menahan menetapkan syarat-syarat penangguhan yang harus dipenuhi oleh tersangka/terdakwa yang ditahan atau orang lain yang bertindak untuk menjamin penangguhan. Masa penangguhan penahanan tidak termasuk status masa penahanan
Syarat yang ditentukan oleh undang-undang adalah:
Penangguhan penahanan dapat terjadi apabila ada:
Jaminan penangguhan penahanan bisa berupa
Penyetoran uang tanggungan baru bisa dilaksanakan apabila
taken from http://anggara.org/
Syarat yang ditentukan oleh undang-undang adalah:
- wajib lapor
- tidak keluar rumah
- tidak keluar kota
Penangguhan penahanan dapat terjadi apabila ada:
- permintaan dari tersangka/terdakwa
- permintaan disetujui oleh instansi yang menahan dengan syarat dan jaminan yang ditetapkan
- ada persetujuan dari tersangka/terdakwa yang ditahan untuk mematuhi syarat dan jaminan yang ditetapkan
Jaminan penangguhan penahanan bisa berupa
- Jaminan Uang yang ditetapkan secara jelas dan disebutkan dalam surat perjanjian penangguhan penahanan. Uang jaminan tersebut disimpan di kepaniteraan Pengadilan Negeri yang penyetorannya dilakukan oleh tersangka/terdakwa atau keluarganya atau kuasa hukumnya berdasarkan formulir penyetoran yang dikeluarkan oleh instansi yang menahan. Bukti setoran tersebut dibuat dalam rangkap tiga dan berdasarkan bukti setoran tersebut maka instansi yang menahan mengeluarkan surat perintah atau surat penetapan penangguhan penahanan
- Jaminan orang, maka si penjamin harus membuat pernyataan dan kepastian kepada instansi yang menahan bahwa penjamin bersedia bertanggung jawab apabila tersangka/terdakwa yang ditahan melarikan diri. Untuk itu harus ada surat perjanjian penangguhan penahanan pada jaminan yang berupa orang yang berisikan identitas orang yang menjamin dan instansi yang menahan menetapkan besarnya jumlah uang yang harus ditanggung oleh penjamin (uang tanggungan)
Penyetoran uang tanggungan baru bisa dilaksanakan apabila
- tersangka/terdakwa melarikan diri
- setelah tiga bulan tidak diketemukan
- penyetoran uang tanggungan ke kasn negara dilakukan oleh orang yang menjamin melalui kepaniteraan Pengadilan Negeri
- pengeluaran surat perintah penangguhan didasarkan atas jaminan dari si penjamin
taken from http://anggara.org/
Sunday, January 20, 2008
Pemimpin Sejati
Pemimpin sejati tidaklah dihitung berapa banyak jumlah pengikutnya
tetapi pemimpin sejati dihitung dari berapa banyak orang yang sudah
dibebaskan dari belenggu kejumudannya. Itulah sebabnya dalam sejarah
peradaban umat manusia selalu mencatat nama orang-orang yang
berpenampilan sederhana namun melakukan tindakan-tindakan kecil yang
memiliki pengaruh besar bagi orang lain yaitu dengan membebaskan
manusia dari segala bentuk perbudakan.
Pemimpin sejati tidak pernah dipusingkan dengan jumlah pengikutnya
yang kian surut, pemimpin sejati tidak pernah menumpahkan darah hanya
karena berebut pengikut. Pemimpin sejati adalah mereka, orang-orang
yang duduk damai dalam kesendiriannya disetiap jari sibuk berbuat dan
bertindak yang tiap langkah dan tindakannya selalu mengilhami orang
lain untuk selalu mencintai dan melayani sesama.
Kehidupan yang selalu dikelilingi pengikut banyak, berkelimpahan
materi, semua apa yang diucapkan seolah sabda yang mengikat, siapa
yang tak tergoda oleh itu semua? Tapi tidak bagi mereka yang telah
menemukan diri sejatinya. Baginya kepuasaan hidup yang dimilikinya
adalah ketika dia hidup mencintai dan melayani sesama sebagaimana yang
dilakukan baginda Nabi SAW menyuapi seorang pengemis buta yang selalu
mengatakan bahwa Muhamad adalah orang yang paling dia benci.
Namun setiap pagi Baginda Nabi SAW mendatanginya dengan membawa
makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Nabi SAW menyuapi makanan
yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu
berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Nabi SAW
melakukannya hingga menjelang Beliau wafat. Setelah kewafatan
Rasulullah tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi
kepada pengemis buta itu dan pengemis buta itu juga tidak tahu bahwa
yang menyuapinya setiap hari adalah orang yang dia benci.
Itulah pemimpin sejati tidak disibukkan dengan organisasi, tidak
disibukkan dengan jumlah pengikut namun disibukkan dengan langkah dan
tindakan mencintai dan melayani yang mengilhami saya dan anda.
syukron buat mas agus syafii
http://agussyafii. blogspot. com
tetapi pemimpin sejati dihitung dari berapa banyak orang yang sudah
dibebaskan dari belenggu kejumudannya. Itulah sebabnya dalam sejarah
peradaban umat manusia selalu mencatat nama orang-orang yang
berpenampilan sederhana namun melakukan tindakan-tindakan kecil yang
memiliki pengaruh besar bagi orang lain yaitu dengan membebaskan
manusia dari segala bentuk perbudakan.
Pemimpin sejati tidak pernah dipusingkan dengan jumlah pengikutnya
yang kian surut, pemimpin sejati tidak pernah menumpahkan darah hanya
karena berebut pengikut. Pemimpin sejati adalah mereka, orang-orang
yang duduk damai dalam kesendiriannya disetiap jari sibuk berbuat dan
bertindak yang tiap langkah dan tindakannya selalu mengilhami orang
lain untuk selalu mencintai dan melayani sesama.
Kehidupan yang selalu dikelilingi pengikut banyak, berkelimpahan
materi, semua apa yang diucapkan seolah sabda yang mengikat, siapa
yang tak tergoda oleh itu semua? Tapi tidak bagi mereka yang telah
menemukan diri sejatinya. Baginya kepuasaan hidup yang dimilikinya
adalah ketika dia hidup mencintai dan melayani sesama sebagaimana yang
dilakukan baginda Nabi SAW menyuapi seorang pengemis buta yang selalu
mengatakan bahwa Muhamad adalah orang yang paling dia benci.
Namun setiap pagi Baginda Nabi SAW mendatanginya dengan membawa
makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Nabi SAW menyuapi makanan
yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu
berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Nabi SAW
melakukannya hingga menjelang Beliau wafat. Setelah kewafatan
Rasulullah tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi
kepada pengemis buta itu dan pengemis buta itu juga tidak tahu bahwa
yang menyuapinya setiap hari adalah orang yang dia benci.
Itulah pemimpin sejati tidak disibukkan dengan organisasi, tidak
disibukkan dengan jumlah pengikut namun disibukkan dengan langkah dan
tindakan mencintai dan melayani yang mengilhami saya dan anda.
syukron buat mas agus syafii
http://agussyafii. blogspot. com
Thursday, January 17, 2008
Subscribe to:
Posts (Atom)