IGOS atau dapat dijelaskan dengan kepanjangan dari "Indonesia, Go Open Source" merupakan suatu gerakan kesadaran IT Indonesia terhadap keberadaan dan pengembangan Free/Open Source Software bagi kemajuan bangsa Indonesia pada umumnya serta pengembangan Teknologi Informasi di Indonesia pada khususnya. Acara tahun ini sendiri merupakan peringatan 2 tahun tercetusnya gerakan ini. Selain bertujuan untuk mengingatkan kembali pada rakyat Indonesia tentang gerakan ini, acara ini juga bertujuan untuk menambah semangat dan usaha terhadap gerakan ini dengan didukungnya gerakan ini oleh 18 kementrian Kabinet Indonesia Bersatu. Dukungan ini meningkat tajam jika dibandingkan dengan tahun 2004 yang hanya didukung oleh 5 kementrian saja. Tentu saja kementrian yang paling besar dukungannya adalah Departemen Komunikasi dan Informatika serta Kementrian Riset dan Teknologi.
Acara IGOS Summit 2 sendiri dilaksanakan pada tanggal 27-28 Mei 2008 dan bertempat di Jakarta City Center, Jakarta Pusat. Waktu ini sebenarnya mundur dari rencana semula yang jatuh pada awal Mei dan tempat pelaksanaan acaranya sendiri merupakan tempat yang strategis karena berlokasi di jantung ibukota. walaupun sebenarnya agak sulit dijangkau oleh penulis karena tempat itu baru selesai masa pembangunannya.Tetapi tempatnya lumayan untuk dijadikan arena seminar.
Pada hari pertama acara ini dibuka oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Bapak Muhammad Nuh dan juga Menteri Riset dan Teknologi, Bapak Kusmayanto K. Yang membuat saya tertegun untuk berpikir adalah ternyata dua orang menteri yang membawahi bidang yang langsung terkait dengan IT itu adalah mantan rektor dari dua institut negeri ternama yang juga kuat dalam IT-nya. Dua universitas itu adalah ITB dan ITS. Pak nuh dari ITS dan Pak Kusmayanto dari ITB. Yang membuat saya bertanya adalah kapan waktunya giliran perwakilan dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia untuk memimpin salah satu atau kedua-duanya dari departemen tersebut. Walaupun hal itu tidak menjadi suatu keharusan selama yang memimpin departemen-departemen tersebut adalah orang yang cakap di bidangnya. Mungkin waktu yang akan menjawabnya.
Pada pembukaannya pak Nuh menuturkan bahwa Indonesia membutuhkan kesadaran untuk bangkit dengan cara meninggalkan budaya-budaya egois. Secara eksplisit lagi beliau menegaskan dalam "tausyiahnya" tentang keadaan bangsa ini yang bobrok serta harapan masyarakat Indonesia pada masa depan. Lalu pak Kusmayanto menambahkan dalam pembukaannya tentang realita IT di Indonesia saat ini. Kurang lebih isi pembukaan dari pak Nuh dan pak Kusmayanto hampir sama sehingga tidak banyak yang bisa diceritakan.
Acara selanjutnya ialah Keynote speech dari Ketua Dewan Koperasi Indonesia. Dalam penjelasannya beliau menuturkan tentang penggunaan IT dalam institusinya khususnya penggunaan Free Software. Walaupun pembicaraannya lebih berat kepada sisi teknis dunia koperasi tetapi peserta seminar tetap dapat merasakan esensi IT dalam pengembangan intitusi tersebut. Tak banyak yang bisa diceritakan dari sesi ini.
Setelah sesi Keynote speech acara selanjutnya adalah penghargaan terhadap individu dan institusi yang telah membantu perkembangan IGOS. Bentuk bantuannya meliputi sosialisasi,pengembangan serta bantuan lainnya yang bisa membangun IGOS. Dari kategori institusi sendiri adalah berasal dari BUMN, Swasta, LSM, serta pemerintah daerah. Setelah itu ada juga pengumuman pemenang desain logo IGOS. Kagetnya, ternyata hadiah untuk lomba ini adalah 10 juta Rupiah. Hadiah yang sangat besar.
Setelah sesi tersebut acara diselingi dengan istirahat untuk makan siang dan Sholat Dzuhur. Dan setelah istirahat selesai, acara akan dilanjukan dengan Talkshow "Free/Open Source Software Sebagai Solusi Dalam Mengatasi Penggunaan Software Ilegal" yang akan didisi oleh BapakFaisal dari Unit Cybercrime Mabes POLRI, Bapak Andy Noorsaman dari Dirjen HKI-Departemen Hukum dan HAM, Bapak Anjar H. dari Perwakila pengusaha warnet,Bapak Arief Mudatir dari perwakilan anggota DPR komisi I, lalu yang terakhir adalah Bapak Donny A. dari Bussiness Sofware Alliance. Talkshow-nya sendiri akan dimoderatori oleh Bapak Cahyana Ahmadjayadi,Dirjen Aplikasi Telematika- Depkominfo.
Sebenarnya saya sudah cukup mengenal tiap-tiap pembicara dan moderator. Yang pertama adalah Bapak Andy N, yang kebetulan menjadi pembicara pada seminar nasional Open Source yang diadakan oleh Beastudi Etos, saat itu saya menjadi moderatornya. Kedua, Bapak Donny yang menjadi pembicara saat sosialisasi BSA di kampus Fasilkom UI, saat itu kebetulan saya yang mengurus acara tersebut. Dan yang terakhir adalah pak Cahyana yang merupakan salah satu pembicara saatSeminar Nasional IT Governance di Menara Bidakara, saat itu saya adalah panitia.Jadi saya sudah cukup bisa menebak akan kemana arah diskusi ini.
Talkshow sendiri berjalan amat seru dengan diawali dengan penuturan singkat dari tiap-tiap pembicara. Walaupun teramat singkat penuturannya tetapi sudah cukup jelas penjelasannya tentang pengetahuan dari latar belakang masing-masing. Klimaks talkshow tentunya adalah pada saat sesi tanya jawab. Pada sesi tanya jawab ini banyak sanggahan,komentar miring, pertanyaan pesimis yang ditujukan terhadap tiap-tiap pembicara. Lebih-lebih pertanyaan yang berkaitan dengan Hak Kekayaan Intelektual dan juga pertanyaan yang diajukan kepada perwakilan dari Bussiness Software Alliance. Namun ternyata para pembicara dapat menjawabnya dengan baik dan bijak. Dan pada kesimpulannya semua berpendapat bahwa perlu adanya kesadaran dari tiap warga IT indonesia pada khususnya tentang penghargaan terhadap karya seseorang. Selain itu, disimpulkan juga bahwa antara propierty software dengan free software bukanlah sesuatu yang berlawanan dan menjadi dua kutub yang berjauhan. Tetapi kedua hal itu merupakan pilihan yang perlu disikapi secara bijaksana oleh para pemilihnya. Sebuah kesimpulan yang menggambarkan happy ending menurut saya.
Pada akhirnya acara pada hari pertama ini berlangsung sukses dengan tentunya masih ada kekurangan yang harus diperbaiki. Kesimpulan hari pertama adalah kita harus sadar betul untuk bisa keluar dari krisis egois diri kita dengan cara menghormati setiap karya atau pendapat orang lain. Kseimpulan yang lebih penting adalah kita harus bangkit menjadi bangsa yang maju dengan salah satu jalan yang ada di depan mata kita ini yaitu dunia Free/Open Source Software. Bangkit IT, Bangkit Negeriku. Indonesia Bisa!
No comments:
Post a Comment