Monday, February 05, 2007

Laporan Banjir

Hari sabtu (3/2/07) yang tragis.
Maksud hati mau menghadiri Wisuda UI, tapi malah tidak bisa melangkahkan kaki ini ke luar rumah. Banjir penyebabnya.


Berenang dan tenis meja menjadi olahraga pilihan

Kisah sedih di hari sabtu nih...
hari itu diawali dengan hujan lebat sejak dini hari. Selimut yang telah setia melindungiku tak mampu lagi bertahan. Karena memang saya tidur di lantai dua, mungkin saya yang paling merasa betapa dinginnya udara kala itu dan betapa berisiknya bunyi guntur yang terjadi, belum ditambah dengan kelembaban yang sangat menggangu tidur. Bangun untuk sholat shubuh, nggak nyangka kalo bapak sama ibu udah angkat-angkat barang-barang ke atas, sementara gw baru sadar dengan apa yang terjadi, dasar emang gw anak durhaka :(

Karena memang air pada saat itu belum menyerang ke bagian dalam rumah, ya gw pikir ini banjir biasa aja, alias numpang lewat, maklum hal seperti itu memang sering terjadi di daerah rumah gw. Namun, jam demi jam pun berlalu, dan nggak nyangka kalo rumah gw udah nyerah, tak ayal air pun bisa menerobos masuk ke dalam rumah setinggi betis manusia standar. Nggak nyangka memang. Ternyata pendapat "Banjir besar 5 tahun sekali" itu sangat benar dan sudah teruji. Buktinya rumah gw aja yang tergolong tinggi jika dibandingkan dengan rumah-rumah sekitar bisa takluk dengan air banjir itu.

Awalnya tenang-tenang, kadang-kadang stress, akhirnya panik.


Kendaraan penyelamat saat banjir

Panik banget saat gw tau air semakin meninggi. Panik karena hari ini ada acara penting, Wisuda UI. Waduh, jadi bingung, mau mandi susah, mau keluar rumah pun susah, ya udah lah gw tetap bertahan di sini, lagian gw juga harus bantu-bantuin di rumah.

Tapi akibat bencana ini pun ada sisi positifnya. Kebersamaan, Gotong Royong, Tolong-Menolong dan hal-hal yang lainnya sehingga kesusahan ini bisa dipikul bersama-sama. Yah, di setiap kesusahan pasti ada kemudahan.

Tapi di tengah-tengah kepanikan gw itu sebenernya terdapat sisi yang nggak baik di diri gw. Bagaiamana coba? Di saat banjir, sambil nungguin air surut, gw asik-asiknya nonton DVD di kamar gw. Dasar smile.....
Nonton DVD sampe nggak terasa kalo hari sudah menjelang sore.

Yah, pada akhirnya kita harus menyerahkan ini kepada yang kuasa (Allah SWT) dan ber-intropeksi diri lagi. Tanyakan pada diri kita masing-masing dulu kenapa hal ini bisa terus-terusan terjadi. Jangan langsung men-judge pemerintah, hal ini tidak baik karena memang mereka nggak sepenuhnya salah.
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (Qs. Ar Ra’d, 13: 11).

NB:
Thanks buat PKS atas bantuannya..
Lagi benci sama kota bogor nih (hehehe) abisnya ngirimin air terus


Makanan Kecil di tengah banjir




4 comments:

Leny Puspadewi said...

Setuju dengan kutipan ayat Al'Qur'annya, setuju dengan tdk terlalu menyalahkan pemerintah... Ga setuju dengan keberadaan banjir 5 tahunannya (abis semua orang Jkt mikirnya gitu sih: ada banjir 5 tahunan, lha jadi ada tuh banjirnya; coba kalo ga mikir gitu...)... Ikut prihatin ya, atas kebanjiran rumahnya... mo bantu tp gimana caranya... mudah2an cpt berlalu nih banjir dan ga terjadi lagi di masa mendatang... So, kita sama2 memperbaiki lingkungan kita supaya ga banjir lagi... :)

rabindra said...

setuju sama lepuspa deh.. :)
mudah2an ga terjadi banjir lagi ke depannya.. amiin..

pemikir_ulung said...

mang rumah smile di mana sih? bukannya masih sekitar cijantung,cibubur,ciracas atw bahkan kalisari ya?

Rama Sejati said...

Info yang bagus !

Barangkali informasi mengenai "Mudah Panik" berikut, juga berguna bagi rekan rekan yang memerlukannya. Klik > Mudah Panik ?